Header Ads

Salah Persepsi-Missed Komunikasi Tanpa Konfirmasi, Hati-hati Bahaya Konsleting Terjadi

(sebuah metafora dimana saat kita mensalahartikan sebuah bahasa, salah memahami sebuah komunikasi. Kesalahpahaman, perselisihan akan terpercik dalam sanubari. Seperti konsleting listrik) hehehe


14 September 2021 lalu, beredar pemberitaan di beberapa portal media elektronik tentang Kepala SMA Negeri 1 Senayang yang “diduga” tidak kooperatif dengan pelaksanaan sebuah pembangunan yang sedang berlangsung. Narasi yang dibunyikan di media online tersebut adalah Kepala Sekolah yang melarang penggunaan listrik untuk kepentingan pembangunan.

Hal ini terjadi karena salah komunikasi antara pihak pembangun dengan kepala sekolah. Proyek yang sedang berlangsung adalah renovasi salah satu bangunan di SMA Negeri 1 Senayang. Pihak pembangun merasa kepala sekolah tidak mengizinkan penggunaan listrik sekolah untuk renovasi gedung. Sebenarnya tidak demikian.

bangunan yang sedang  direnovasi

SMA Negeri 1 Senayang memiliki 3 meteran listrik sejauh ini, meteran 1 ada di gedung yang sedang di bongkar, meteran 2 menunjang lab komputer, majelis guru dan TU. Serta meteran 3 untuk laboratorium kimia, biologi dan perpustakaan.

Bulan ini, SMA Negeri 1 Senayang sedang melaksanakan serangkaian kegiatan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) yang dilaksanakan di Lab Komputer. Pihak pembangun meminta izin untuk menggunakan meteran listrik 2 yang sedang digunakan untuk menunjang ANBK. Dengan pertimbangan Daya listrik dan banyaknya unit komputer dan keperluan sekolah lainnya maka kepala sekolah tidak mengizinkan penggunaan meteran listrik tersebut, tapi mengizinkan meteran listrik sekolah yang lainnya untuk digunakan, seperti meteran listrik 1 dan 3.

Pada bangunan yang dibongkar oleh pihak pembangun sebenarnya terdapat meteran listrik 1 yang dapat digunakan oleh pihak pembangun. Akantetapi, meteran tersebut telah di bongkar terlebih dahulu oleh pihak pembangun, yang sebenarnya itu memutus aliran listrik ke 4 ruang kelas. Kondisi demikian mengakibatkan beberapa guru yang akan mengajar di kelas tersebut akan terkendala dalam penggunaan media pembelajaran.

Solusi sudah diberikan, alasan pun sudah diberikan dari pihak kepala sekolah. Akan tetapi kesalahpahaman ini berujung ke sebuah tajuk berita di media.


Sayangnya, saat berita tersebut beredar di beberapa media tentang “kepala sekolah yang menghalangi penggunaan listrik”, tidak ada konfirmasi dari para pewarta ke pihak sekolah baik itu kepala sekolah langsung, maupun majelis guru. Konfirmasi kejadian malah dilakukan ke pihak yang tidak mengetahui duduk perkara dari kejadian ini. Sangat disayangkan.

Konfirmasi pewarta dilakukan ke kepala sekolah di tanggal 14 september 2021 melalui Whatsapp kepala sekolah, tidak merujuk ke bertanya “apa yang terjadi, kenapa ada kejadian seperti ini? benarkah kejadiannya seperti itu?” Tetapi konfirmasi melalui WA tersebut lebih mengenai laporan dari pihak pembangun dan pelaporan kasus ini ke pihak dinas. 

Terkadang kita sering salah menilai suatu persoalan. Saat dihadapkan pada suatu masalah, bertanya adalah salah satu cara, dan menggali informasi dari “berbagai sumber valid” adalah solusi, agar analisa dapat dijalankan dan menghasilkan sebuah kesimpulan yang akurat dan terpercaya. Setidaknya itu spirit kurikulum yang kami pegang teguh sebagai pendidik. (ER) 

Powered by Blogger.
" Selamat Datang di Website SMAN 1 Senayang Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau Indonesia "